Periodisasi Kesusastraan Indonesia
A. Kesusastraan Lama
1. Masa/zaman purba (.... - 1400)
2. Masa/zaman hindu (1400 - 1600)
3. Masa/zaman islam (1600 - 1820)
B. Kesusastraan Peralihan/zaman Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi (1820 - 1845)
C. Kesusastraan Baru
1.Angkatan Balai Pustaka/ '20
ciri ciri:
ciri-ciri;
ciri ciri:
4. Angkatan 45
A. Kesusastraan Lama
1. Masa/zaman purba (.... - 1400)
2. Masa/zaman hindu (1400 - 1600)
3. Masa/zaman islam (1600 - 1820)
B. Kesusastraan Peralihan/zaman Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi (1820 - 1845)
C. Kesusastraan Baru
1.Angkatan Balai Pustaka/ '20
ciri ciri:
- masih menggunakan bahasa Melayu
- unsur takhayul masih kuat
- masih mementingkan bentuk daripada isi,menyukai pantun dan syair
- kebanyakan bertema adat istiadat dan kawin paksa
- sangat dipengaruhi tradisi dan sastra daerah
- kebanyakan beraliran romantisme
- dibandingkan kesusastraan sebelumnya hanya berubah sedikit sekali
ciri-ciri;
- telah menggunakan bahasa Indonesia
- unsur takhayul mulai berkurang
- bentuk dan isi dianggap sama sama penting serta lebih menyukai bentuk soneta
- temanya telah meluas tentang kehidupan masyarakat
- mulai dipengaruhi budaya Barat (Eropa)
- beraliran idealisme
- dibandingkan sastra sebelumnya,proses perkembangannya bersifat meramu bentuk bentuk lama menjadi baru
ciri ciri:
- mencerminkan kekaguman terhadap Jepang
- keragu raguan terhadap Jepang
- timbul rasa benci terhadap Jepang
- sikap tawakal terhadap Tuhan atas kekejaman Jepang
- sikap orang berkepala dua seperti bunglon demi kepentingan sendiri
- tumbuhnya rasa kebangsaan yang kuat
- bersifat simbolik
4. Angkatan 45
- menggunakan bahasa Indonesia
- gaya gaya klise mulai ditinggalkan
- isi lebih penting daripada bentuk,bahasanya bebas, prosa berkurang, dan puisi berkembang
- kebanyakan bertema perjuangan melawan penjajah
- sinisme dan sarkasme terhadap kepincangan dalam masyarakat mulai menonjol
- dipengaruhi sastrawan/pujangga dunia dan ingin melahirkan kebudayaan yang bersifat universal internasional
- beraliran realisme
- dibandingkan dengan sastra sastra sebelumnya, Angkatan 45 bersifat membentuk sesuatu yang baru diatas "reruntuhan" yang lama
5. Angkatan 50
memiliki ciri estetika tersendiri (lain dari yang lain)
semakin ekspresif
8. Angkatan 2000
sumber:
Yulianto,Sarno.dkk.2005."Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia".Surakarta: PT Widya Duta Grafika.
- terikat oleh kesatuan tempat dan waktu
- tumbuh dari pengaruh kesusastraan sendiri
- memberi nilai baru terhadap arti daerah sumber ilham dan tempat berpijak secara budaya
- menggunakan bahasa Indonesia
- isi dianggap lebih penting daripada bentuk dan bahasanya bebas
- kebanyakan bertema perlawanan melawan tirani dan kekejaman
- dipengaruhi pujangga dunia,tetapi tetap berusaha mempertahankan jati diri bangsa
- menciptakan karya dengan sungguh sungguh dan sejujur jujurnya
- beraliran idealisme
memiliki ciri estetika tersendiri (lain dari yang lain)
semakin ekspresif
8. Angkatan 2000
Ditandai oleh lahirnya wawasan estetis baru pada tahun 90an (misalnya: tidak lagi mengembalikan realitas fiktif kerealitas dongeng, tidak memisahkan antara wacana puisi, adanya teknik-teknik dalam pengembangan sastra khususnya novel/puisi
sumber:
Yulianto,Sarno.dkk.2005."Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia".Surakarta: PT Widya Duta Grafika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pengunjung yang baik, silahkan tinggalkan komentar ^,^