Senin, 21 Februari 2011

Membandingkan Paragraf Argumentasi dan Paragraf Persuasif

Argumentasi adalah kalimat yang berisikan pendapat yang hendak disampaikan. Dan itulah salah satu yang menjadi ciri khas dari argumentasi. Selain itu, Pendapat yang diungkapkan disertai dengan pengungkapan alasan. Alasan diperkuat dengan penyampaian bukti-bukti atau fakta-fakta yang bertujuan mempengaruhi dan meyakinkan kepada pembaca tentang kebenaran pendapat yang disampaikan.

Persamaan mendasar pada kalimat argumentasi dengan kalimat persuasif adalah sama-sama menyampaikan pendapat.

Namun perbedaannya, pada akhir paragraf argumentasi, berisikan kesimpulan, sementara pada akhir paragraf persuasif berisikan ajakan atau himbauan. Terlebih bahasa yang digunakan pun berbeda. Pada argumentasi digunakan kata yang baku, sementara persuasif biasanya menggunakan kata yang tidak baku.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.

Paragraf Argumentasi

Tradisi Membuang Sampah Sembarangan

Seakan sudah menjadi sesuatu yang lumrah, membuang sampah sembarangan sudah menjadi tradisi siswa-siswi sekarang. Kalimat seperti ‘Buanglah Sampah Pada Tempatnya’ yang biasa terpampang dipinggir-pinggir sekolah, bahkan telah diubah menjadi ‘Buanglah Sampah Di Sembarang Tempat’. Kenapa hal ini bisa terjadi? Salah satu alas an yang dapat menjelaskannya adalah Karena kurangnya kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan. Bahkan secara terang-terangan, dengan sengaja mereka menaruh sampah ataupun melempar sampah kesembarang tempat. Dan jika diteliti lebih lanjut, kurangnya kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan tidak lain karena budaya malas. Terlihat jelas pada saat jam istirahat, adalah momentum sampah berserakan dimana-mana. Dipinggir-pinggir seloka sekolah, lapangan, didepan dan didalam kelas bahkan yang sangat sering ditemui yaitu dibawah meja para murid. Banyak murid yang mengambil pikiran bahwa sampah adalah bagian dari tugas petugas kebersihan sekolah. Dan saya harus berkata hal ini adalah pikiran yang salah! Karea membersihkan lingkungan dari sampah adalah tugas kita bersama. Jika generasi muda tetap berlaku demikian terhadap sampah, apakah jadinya lingkungan kita dimasa yang akan datang?


Paragraf Persuasif

Ayo Buang Sampah Pada Tempatnya
Aduh gimana sih? Ulah generasi muda berpakaian seragam sekolah yang buang sampah sembarangan makin mnejadi aja. Dengan seenaknya, mereka buang sampah dipinggir kelas, diseloka, disekitar pepohonan dan yang paling sering dikolong meja mereka. Apa coba yang ada dipikiran mereka? Padahal udah jelas-jelas dilarang buang sampah sembarangan! Dan juga banyak sekali slogan-slogan seperti ‘Buanglah Sampah Pada Tempatnya’. Sadar nggak? Kalau itu semua bisa menyebabkan bencana seperti banjir, dan demam berdarah. Coba deh mulai antisipasi itu semua dari sekarang. Cuma membuang sampah pada tempatnya, apa itu sulit? Tanamkan rasa cinta dan kepedulian kalian terhadap lingkungan. Lagipula, kalau sampah tidak berserakan dimana-mana, bukankah itu semua akan menjadikan lingkungan sekitar sekolah menjadi nyaman dan bersih? Terlebih didalam kelas, ketika pelajaran sedang berlangsung, akan membuat kita mengikuti pelajaran dengan baik dan tenang. Oleh karena itu, ayo kita buang sampah pada tempatnya! Ciptakan lingkungan yang bersih, nyaman dan sehat untuk diri kita sendiri dan orang lain, agar nantinya nggak ada penyakit yang mewabah akibat ulah kita yang mengabaikan sampah.

Jadi, itulah contoh dari paragraph argumentasi dan persuasif. Pasti sudah bisa terbayangkan perbedaan dan persamaan diantara keduanya.

Pantun

Pantun merupakan salah satu bentuk dari puisi lama. Pantun memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Satu bait terdiri dari empat baris.
2. Satu baris terdiri dari 8/12 suku kata
3. Memiliki rima a-b-a-b
4. Baris pertama merupakan sampiran, dan baris kedua merupakan isi.

Pantun ada banyak jenisnya, diantaranya:
1. Pantun jenaka
Pantun ini bertujuan untuk membuat seseorang/orang lain yang mendengar ataupun membaca pantun ini menjadi tertawa dan bersifat hiburan semata.
Contoh:
Jualan tali tak laku-laku
Akhirnya kini jualan korma
Tertawa hati melihat temanku
Pergi sekolah memakai piama

2. Pantun remaja
Pantun yang menceritakan atau berbicara sesuatu hal tentang anak remaja.
Contoh:
Dicirebon ada nasi empal
Diatas meja ada segelas kopi
Jangan percaya rayuan gombal
Bila datangnya dari lelaki

3. Pantun agama
Biasanya berisi ajakan untuk berbuat baik/beribah sesuai agama yang dianut dan himbauan agar tidak menjumpai hal yang dilarang oleh agamanya masing-masing.
Contoh:
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal Sembilan
Janganlah sampai hati luluh
Bila dibujuk rayuan setan
4. Pantun anak-anak
Berisi tentang himbauan, ajakan dan perihal tentang anak-anak.
Contoh:
Enak rasanya buah duku
Harus dikupas lalu dimakan
Bangun pagi bantu ibu
Jangan malas ayo kerjakan

Apa itu Ungkapan? Ayo kita bahas bersama beserta contohnya!

Pasti kalian pernah mendengar kata “kembang desa” atau “kupu-kupu malam”. Maksud dari kata kembang desa, bukan berarti adalah bunga yang tumbuh didesa, melainkan kembang yang melambangkan seorang gadis. Jadi kembang desa merupakan gadis yang paling cantik pada desa atau daerah itu. Begitu pula dengan kupu-kupu malam. Bukan berarti adalah kupu-kupu yang berterbangan pada malam hari,melainkan…………ya….mungkin kalian semua sudah mengetahui maksud saya meski tidak ditulis. Kembang desa dan kupu-kupu malam merupakan ungkapan.
Ungkapan sendiri adalah gabungan kata yang biasanya terdiri dari dua kata yang membentuk satu arti, dan apabila dipisahkan, maka akan memiliki arti yang berbeda satu sama lain. Berikut ini adalah contoh-contoh dari ungkapan.
1. Banting harga >> menjual dengan harga murah.
2. Banting stir >> pindah pekerjaan atau berganti profesi
3. Banting tulang >> bekerja keras
4. Banyak mulut >> cerewet
5. Berat tangan >>orang yang malasa bekerja
6. Bergandang paha >> bersuka ria diatas penderitaan orang lain.
7. Berhati batu >> tidak menaruh iba samasekali
8. Bermuka dua >> orang yang tidak dapat dipercaya
9. Berputih tulang >> mati atau meninggal dunia
10. Besar kepala >> sombong
11. Cakap angin >> omong kosong
12. Datang bulan >> masa menstruasi pada wanita
13. Gigit jari >> merasa kecewa
14. Hidung belang >> lelaki yang suka menggoda wanita
15. Hangat hati >> bergirang hati
16. Isi hati >> perasaan yang terkandung didalamnya
17. Jantung hati >> orang yang disayangi dan dicintai
18. Kepala batu >> sulit dinasehati
19. Kuda tunggang >> orang yang disuruh-suruh oleh orang lain untuk melakukan kepentingan orang tersebut.
20. Makan bawang >> seseorang yang sedang dalam kebimbangan/kebingungan
21. Mata gelap >> hilang kesabaran
22. Membuat muka >> berpura-pura memelas agar emndapat bantuan orang lain.
23. Memeras keringat >> kerja keras
24. Menangkap angin >> artinya melakukan pekerjaan yang sia-sia
25. Mencabik mulut >> menangis sambil berteriak-teriak.
26. Menepuk dada >> berbangga diri
27. Menepuk kuduk >> suka memuji orang untuk mendapatkan apa yang diinginkan
28. Mengulur lidah >> meminta kembali barang yang sudah diberikan pada orang lain
29. Mengurut dada >> kecewa
30. Mengurut hati >> meragu
31. Mengikat hati >> menarik perhatian
32. Mengikat perut >> mengurangi makan untuk berhemat dalam pengeluaran
33. Menjengkali dada >> mengabaikan keberanian orang lain.
34. Menusuk hati >> menyakiti perasaan
35. Menusuk hidung >> merangsang indra penciuman
36. Muka badak >> seseorang yang tidak punya rasa malu
37. Naik darah >> emosi
38. Panjang tangan >> suka mencuri
39. Pelita hati >> seseorang yang dapat melenyapkan rasa takut
40. Rendah hati >> baik, tidak sombong
41. Setengah hati >> melakukan sesuatu tidak bersungguh-sungguh
42. Tinggi hati >> sombong
43. Tipis telinga >> mudah tersinggung perasaannya
44. Tunjuk hidung >> langsung mengatakan apa yang dicurigai
45. Turun merk >> tercemar
46. Turun tangan >> ikut camnpur masalah orang lain.
47. Tutup mulut >> tak mau bicara, tak mau membuka rahasia
48. Tutup usia >> meninggal dunia
49. Untung batu >> bernasib buruk
50. Untung sabut >> bernasib baik

Bagaimana? Sudah pahamkah kalian tentang ungkapan?